Thursday, November 14, 2013

Iklim dan kekayaan alam Indonesia

Nama:________________                                                Kelas: ____

Tanggal: ______________


Pengaruh Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Terhadap Kehidupan Manusia Indonesia


    Indonesia adalah negara kepulauan yang memunyai wilayah perairan dan daratan, terletak di antara dua samudera dan dua benua (letak geografis). Indonesia juga terletak di garis katulistiwa (letak astronomis). Letak geografis dan astronomis) ini memengaruhi iklim Indonesia. Iklim memengaruhi keadaan flora dan fauna serta kehidupan manusia Indonesia. Namun dengan adanya berbagai kegiatan manusia iklim juga mengalami perubahan. Untuk itu manusia juga perlu menjaga dan menyesuaikan diri pada iklim dan perubahan iklim.

A. Pertanyaan
1.  Di mana letak negara Indonesia?
2. Berapa iklim yang ada di Indonesia?
3. Bagaimana hubungan letak geografis dan letak astronomis pada flora, fauna, dan kehidupan manusia Indonesia?
5. Seperti apakah kenampakan alam dan kekayaan alam Indonesia?
6. Apa penyebab perubahan iklim?
7.  Apa yang dilakukan ketika iklim berubah?

B. Pembahasan

1.Letak Astronomis
Letak astronomis suatu negara ialah letak suatu negara didasarkan pada posisinya terhadap garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal pada globe yang melintang dari barat ke timur (arah horizontal). Garis lintang ini dapat dipergunakan untuk menentukan perbedaan iklim di muka bumi.
Berdasarkan letak astronomisnya, Negara Indonesia terletak antara 60 LU – 110 LS dan 940 BT – 1410 BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 60 LU dan paling selatan adalah Pulau Roti di Nusa Tenggara Timur yang terletak pada 110LS. Wilayah Indonesia paling barat adalah Pulau Sumatera yang terletak pada 940 BT dan paling timur adalah Kota Merauke yang terletak pada 1410 BT.

2. Letak Geografis
Letak geografis yaitu letak suatu daerah atau negara dilihat dari kenyataannya di permukaan bumi. Secara geografis, wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dengan Benua Australia serta Samudera Hindia dengan Samudera Pasifik.

C. Pengaruh letak geografis wilayah Indonesia antara lain:

a. Kepulauan Indonesia sangat dipengaruhi oleh laut, hal ini berarti:
Udaranya selalu lembab karena banyak mengandung uap air dan hujan. Keadaan tersebut menyebabkan kepulauan Indonesia memunyai hutan-hutan yang lebat. Keadaan tersebut juga menguntungkan usaha perkebunan dan cocok untuk berbagai jenis pertanian.
Penduduk Indonesia juga banyak hidup dari kekayaan laut, misalnya nelayan dan perhubungan laut.

b.  Kepulauan Indonesia berada pada posisi silang, sehingga:
Wilayah Indonesia merupakan pertemuan kebudayaan dari berbagai bangsa seperti kebudayaam islam, hindu, budha, dan lain-lain.
Indonesia berada di persimpangan jalur lalu lintas dunia yang sangat ramai, baik jalur pelayaran maupun penerbangan.

D. Pengaruh letak astronomis dan geografis terhadap iklim Indonesia



Iklim di Indonesia

Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.




a. Iklim Musim (Iklim Muson)
   Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap periode tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan. Pada waktu benua Asia mengalami musim dingin, yaitu pada bulan Oktober sampai Maret, di Indonesia bertiup angin musim barat laut. Angin musim barat laut membawa uap air yang banyak dari samudera Hindia. Uap air ini akan mengembun dan jatuh sebagai hujan di Indonesia, sehingga di Indonesia berlangsung musim hujan.
Pada waktu benua Australia mengalami musim dingin sekitar bulan April-September, di Indonesia bertiup angin musim tenggara yang berasal dari benua Australia. Angin tersebut hanya melalui lautan yang sempit, sehingga tidak banyak membawa uap air. Akibatnya, di Indonesia berlangsung musim kering atau musim kemarau.

b. Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)
Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan negara Eropa dan Amerika Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat panas sehingga wilayah Indonesia panas yang mengundang banyak curah hujan.




c. Iklim Laut
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi.

E. Jenis serta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Berikut Upaya Pelestariannya
Flora sering diartikan sebagai dunia tumbuh-tumbuhan. Flora merupakan semua tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah. Adapun fauna sering diartikan sebagai dunia hewan.
Suhu udara memengaruhi curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap jenis tumbuhan (fauna) yang mampu hidup di suatu daerah. Daerah yang curah hujan tinggi biasanya memiliki jenis tanaman yang lebat.
Beberapa contoh jenis flora di Indonesia
1)   Hutan hujan tropis. Hutan ini merupakan hutan rimba yang memiliki hutan lebat. Jenis hutan ini banyak terdapat di daerah tropis atau daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun. Hutan ini sering disebut dengan hutan heterogen, karena tumbuhannya terdiri dari berjenis-jenis pohon.

2)   Hutan musim. Jenis hutan ini sering disebut dengan hutan homogeny, karena tumbuhannya hanya terdiri dari satu jenis. Hutan ini bercirikan gugurnya daun-daun pohon di hutan pada musim kemarau. Seperti: hutan jati, cemara, dan pinus.

3)   Hutan bakau. Pohon-pohon hutan ini memiliki akar yang menjulang di atas permukaan air laut pada waktu air laut surut dan terendam pada waktu air laut pasang.

4)   Stepa (padang rumput). Stepa merupakan lahan yang ditumbuhi rumput-rumput tanpa pepohonan lainnya. Jenis padang rumput ini banyak terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit atau yang mengalami kemarau cukup panjang. Daerah ini biasanya digunakan sebagai lahan peternakan. Di Indonesia stepa banyak terdapat di Sumbawa, Flores, dan Timor.

b.Fauna
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang kaya akan fauna. Kekayaan fauna ini dipengaruhi oleh letak geologis Negara Indonesia. Fauna di Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut:
1.     Fauna Asiatis, menempati wilayah Indonesia bagian Barat. Wilayah ini meliputi pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Makasar dan Selat Lombok. Jenis fauna Asiatis antara lain: harimau, gajah, badak, kera, beruang, dan tapir.
2.    Fauna Australiatis, menempati wilayah Indonesia bagiam timur. Wilayah ini meliputi pulau Irian, Kepualauan Aru. Jenis fauna Australitis antaralain burung cindrawasih, kasuari, dan kanguru.
3.    Fauna peralihan, hewan yang berada di daerah ini merupakan peralihan dari fauna Australistis dan Asiatis.  Wilayahnya meliputi pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Jenis fauna peralihan antara lain burung kakaktua, burung maleo, kus-kus, babi, rusa, anoa, dan komodo.

2. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna

   Salah satu cara elestarian flora dan fauna di Indonesia dilakukan dengan cara membuat cagar alam di daerah-daerah tertentu. Cagar alam adalah kawasan hutan yang dilindungi untuk mempertahankan atau melestarikan jenis flora dan fauna tertentu agar dapat berkembang biak secara alami.

F. Pengaruh letak geografis dan astronomis terhadap kegiatan ekonomi
Adanya dua musim dan letak geografis Indonesia memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia:

1.       Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan. Dengan adanya dua musim di Indonesia, rata-rata masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani yang menanam padi atau berladang.

2.      Perkebunan
Orang Indonesia juga banyak yang hidup dari perkebunan. Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga biasanya ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit,  tembakau, dan sebagainya.

3.      Peternakan
Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan peternakan karena tanaman tumbuh subur. Sedangkan manfaat dari peternakan yaitu dapat dimanfaatkan tenaganya, daging, kulit,susu, dan kotorannya untuk pupuk pertanian serta membuka lapangan kerja peternakan untuk masyarakat sekitarnya. Sayang sekali peternakan di Indonesia belum terolah dengan baik.

4.      Perikanan
Negara kita kaya akan potensi perikanan. Potensi perikanan laut Indonesia sangat besar, karena hampir 60% wilayah Indonesia merupakan perairan laut. Jenis ikan yang dihasilkan antara lain tongkol, cucut, dan tuna.
Selain memiliki laut yang luas dan garis pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah.Semua potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan.

5.      Kehutanan
Lebih dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan.Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi beragam jenis pohon.Di kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan. Sebagai negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena curah hujan yang tinggi.

6.      Pertambangan
Pertambangan dilakukan manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah sumber daya alam yang terdapat di perut bumi untuk memenuhi sebagian kebutuhan manusia.Kegiatan pertambangan tidak terbatas pada upaya penggalian dan pengambilan saja, namun juga meliputi upaya-upaya pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan barang setengah jadi sebagai bahan dasar industri.

7.      Perindustrian
Perindustrian merupakan usaha manusia untuk mengubah bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi. Contoh: kerajinan batik, pembuatan makanan ringan, pembuatan anyam-anyaman, industri percetakan, konfeksi, dan penggergajian kayu.

8.      Pariwisata
Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata pencaharian di sektor pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai pemandu (guide), penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen perjalanan. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi pariwisata.Keindahan alam Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai negara.Namun, masih sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.

G. Hal-hal yang memengaruhi perubahan iklim

Beberapa tanda terjadinya perubahan iklim di antaranya adalah tidak menentunya pergantian musim dari penghujan ke kemarau, pola terbang burung, suhu dunia yang semakin memanas, dan sebagainya. Para ahli menyatakan bahwa penyebab utama terjadinya perubahan iklim adalah terjadinya pemanasan global akibat gas rumah kaca (GRK), dan berkurangnya jumlah pohon/hutan,

H. Pengaruh perubahan iklim pada alam dan manusia




1. Perubahan Iklim dan Pengaruhnya terhadap sistem Kesehatan

Perubahan iklim dapat mengakibatkan munculnya berbagai gangguan kesehatan. Serangan panas, kematian akibat tersambar petir, busung lapar akibat gagal panen yang disebabkan perubahan pola hujan. Ketika perubahan iklim datang, maka kesehatan manusia terpengaruh.

2. Perubahan Iklim dan Kondisi Sosial
Salah satu contoh akibat perubahan iklim adalah banjir. Banjir yang menenggelamkan tempat tinggal manusia membuat manusia mengungsi. Dalam kondisi darurat seperti itu, akan timbul kepanikan. Selain itu, pada kondisi darurat manusia tidak lagi memikirkan orang lain. Yang menjadi prioritas utamanya adalah bagaimana caranya agar dirinya, keluarganya, dan hartanya dapat diselamatkan.

.                     3Perubahan Iklim dan Dampak Lingkungannya
Perubahan Iklim terjadi karena perubahan keseimbangan lingkungan. Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akibat aktifitas pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia menyebabkan terbentuknya semacam selimut tak tampak mata yang mengurung gelombang panas sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Efeknya adalah permukaan bumi semakin memanas dan pada akhirnya memicu perubahan iklim.



I.   Cara mengendalikan iklim


Secara umum, ada  beberapa cara yang mulai dikembangkan saat ini untuk mengendalikan karbon, karena karbon adalah hal utama yang menjadi penyebab perubahan iklim.

     Negara maju memiliki sedikit hutan tapi Indonesia memiliki hutan yang luas. Indonesia bisa menjaga kehidupan hutan supaya panas di bumi terjaga. Dengan ini Indonesia bisa menjual manfaat ini tanpa merusak hutan pada negara lain. Deforestasi dianggap sebagai komponen penting dalam perubahan iklim.
Selain itu, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil supaya efek karbon berkurang. Maka mobil dan pabrik yang ramah lingkungan perlu dikembangkan.



Beberapa kesimpulan:

1. Perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
2. Perubahan iklim juga dapat mengganggu kehidupan sosial dan ekonomi manusia.
3. Manusia bisa ikut menjaga alam dengan mengurangi penyebab pemanasan bumi supaya iklim seimbang.

4.    Manusia perlu mulai mengurangi pemakaian bahan bakar fosil ke bahan bakar lain yang lebih ramah lingkungan.

No comments:

Post a Comment