Thursday, February 12, 2015

Unsur intrinsik cerita


Nama: ________________                                                                Kelas: _____
Tanggal: ______________


(Cerita ini berasal dari Dompu, salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Barat.)
Alkisah pada zaman dulu, tinggallah seorang anak perempuan bernama Tampe Ruma Sani. Semua orang di kampungnya mengenal dia, sebab setiap hari ia menjajakan ikan hasil tangkapan ayahnya. Ibunya sudah meninggal. Di rumahnya ia tinggal bersama ayah dan adik laki-lakinya yang masih kecil. Ia memasak nasi untuk ayah dan adiknya. Kasihan Tampe Ruma Sani yang masih kecil itu harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang seharusnya dikerjakan oleh orang dewasa. Ia adalah anak yang sangat rajin.
Pada suatu hari, seorang janda menyapa Tampe Rurna Sani, “Sudah habis ikanmu Nak? Tiap hari saya lihat ikanmu cepat habis, apa rahasianya?”
“Saya menjual lebih murah dari yang lain, agar cepat habis, karena saya harus segera pulang menanak nasi untuk ayah dan adik saya. Juga pekerjaan rumah tangga yang lain harus saya kerjakan”, jawab Tampe Rurna Sani sambil berjalan cepat.
“Siapa nama adikmu?”
“Mahama Laga Ligo”, jawab Tampe Rurna Sani. “Mengapa bukan adikmu yang memasak?”
“Adikku masih kecil, belum bisa memasak.” Bermacam-macam pertanyaan janda itu kepada Tampe Ruma Sani.
“Sampaikan salamku kepada ayahmu! Aku mau membantu kalian dan tinggal di rumah ayahmu. Aku mau membuat tembe (sarung), sambolo (destar) dan ro sarowa (celana) untuk ayahmu,” kata janda itu dengan manis.
“Baik Bu, akan saya sampaikan kepada ayah.” Singkat cerita janda itu kini telah kawin dengan ayah mereka, dan menjadi ibu tirinya.
Kini Tampe Ruma Sani tidak lagi memasak. Pekerjaannya hanya menjajakan ikan saja. Sekali-sekali ikut menumbuk padi. Setiap menumbuk padi, ibunya selalu berpesan agar beras yang utuh dipisahkan dengan yang hancur.
Pada mulanya, ibu tirinya sangat baik kepada Tampe Ruma Sani dan adiknya. Namun, lama-kelamaan sikapnya berubah. Tampe Rurna Sani dan Mahama Laga Ligo mendapat perlakuan yang kurang baik, lebih-lebih kalau ayahnya tidak berada di rumah.
Pada suatu hari, ayahnya baru pulang menangkap ikan. Sang ibu tiri segera menyiapkan makanan yang enak-enak untuknya. Sedang untuk anak tirinya disediakan nasi menir (nasi dari beras yang hancur kecil-kecil). Melihat hal itu, Tampe Ruma Sani memberanikan diri lapor kepada ayahnya, “Ayah dan ibu makan nasi yang bagus dan ikannya yang enak-enak, sedang saya dan adik nasinya kecil-kecil dan tidak ada ikannya”. Mendengar hal itu ayahnya bertanya, “Mengapa makanan anak-anak berbeda dengan makanan kita Bu?”
“Oo tidak Pak, sebenarnya sama saja, lihatlah sisa makanan yang ada di kepala Mahama Laga Ligo,” jawab istrinya. Sang ibu tiri selalu berbuat jahat kepada anak-anaknya ketika ayah mereka sedang pergi.
Lama-kelamaan, perbuatan sang istri diketahui oleh ayahnya. Sepandai-pandainya ia menutupi kebohongan dan kejahatannya, akhirnya perbuatannya terkuak juga. Seperti kata pepatah, sepandai-pandainya membungkus yang busuk, akhirnya berbau juga. Ia disuruh pulang ke rumah asalnya. Ia berkata kalau ia menyesali perbuatannya itu, tetapi ayahnya tidak percaya lagi kepadanya.
Sumber: http://dongeng.org/ (Dikutip dengan perubahan)
Jawablah pertanyaan berikut!

1.     Siapakah tokoh utama dalam cerita di atas?
______________________________________________________________________________________________________________________
2.    Sebutkan tokoh cerita yang ada dan tuliskan watak/sifatnya!
a.  Tokoh 1:_______________Sifat:_______________________________
b.  Tokoh 2:_______________Sifat:______________________________
3.    Jelaskan  latar cerita di atas!
a.    Latar tempat: _____________________________________________
b.    Latar waktu: ______________________________________________
c.    Latar suasana: _____________________________________________
4.    Apa amanat cerita di atas?
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

NKRI

Lembar tugas dan penilaian tentang NKRI       

Nama dan kelas:__________________

(Pengumpulan: Sebelum 27 Februari  2015)
Tujuan:
1.     Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2.    Mencari dan menjelaskan pentingnya persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.    Menunjukkan contoh perilaku dalam yang menjaga dan merusak persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Kriterian penilaian:
No.
Kriteria
Nilai
Keterangan/bentuk
Nilai yang diperoleh
1
Data tentang Indonesia:
a.       Nama negara
b.      Dasar negara (ideologi)
c.       Warna bendera
d.      Bahasa persatuan
e.       Lagu kebangsaan
f.       Bentuk  negara
g.      Bentuk pemerintahan
h.      Ibu kota
i.      Presiden  dan wakil presiden
j.         Asal penduduk Indonesia
10
Daftar/gambar
2
Geografi dan demografi:
a.       Letak
b.      Luas darat dan laut
c.       Perbandingan jumlah penduduk
d.      Perbandingan jumlah pengikut agama dan keyakinan
e.       Suku dan bahasa daerah
10
Daftar /gambar/tabel/ paragraf/peta
3
Cita-cita (tujuan) terbentuknya negara:
a.       Apa cita-cita terbentuknya negara kesatuan Indonesia?
b.      Apakah persatuan dan keutuhan negara penting untuk mencapai cita-cita itu? Mengapa?
10
Daftar / deskripsi
4
Sila ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia”.
a.       Hal-hal apa saja yang bisa membuat Indonesia tidak bersatu dan utuh?
b.      Hal-hal apa saja yang bisa membuat Indonesia bersatu atau utuh?
10
Daftar/deskripsi/tabel
5
Cari satu peristiwa yang mendukung atau tidak mendukung penghargaan terhadap Indonesia yang beragam (berbeda-beda).
10
Berita koran dan pendapatmu tentang peristiwa tersebut
6
Jelaskan hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk mendukung tercapainya cita-cita negara Indonesia.
10
Deskripsi
7
Kerapian, kejelasan, tampilan yang menarik, ejaan yang benar.
10
Keseluruhan
8
Pengumpulan tidak terlambat.
10
Tanggal pengumpulan
9
Kerja sama kelompok
10
Kerja sama
Total nilai
90
Total nilai yang diperoleh


Nama anggota kelompok: __________________________________________________
·         BukalahPeta Indonesia, Buku PKN dan IPS kelas 5, ensiklopedi, referensi dari internet, majalah, koran, dll.

·         Laporan diketik atau ditulis tangan dengan memakai kertas A4. 

PR - 03 imbuhan me-

Nama: ____________
Tanggal: ___________
Menggunakan kata berimbuhan me-, me-kan, dan me-i
A.      Gunakan imbuhan me-, me-kan, dan me-i secara tepat pada kata di dalam kurung dalam teks berikut!
Rizal suka bermain game komputer di rumahnya. Ia juga suka (baca) __________ dan (beli) _________ buku cerita. Sekarang ia (kurang) _____________ kesukaannya  itu agar dapat (hemat) _______ listrik dan uang. Ia lebih banyak (guna) _____________waktunya untuk belajar. Ia akan  (hadap) _________ ujian akhir kelas VI tahun ini. Dengan banyak belajar, ia berharap akan (peroleh) ___________nilai yang baik dan lulus.
B.      Berilah imbuhan me-, me-kan, atau me-i pada kata dalam kurung!
1.       Pesawat itu (darat) _______________ dengan mulus.
2.       Andi (kata) _______________ bahwa ia akan datang besok.
3.       Ibu (cabut) ________________ rumput di halaman.
4.       Dampak gempa (datang) _____________berkah bagi para pemulung.
5.       Ayah (bawa) _______________ bekal ke kantor.
6.       Kakak lupa (bawa) _____________bekal untuk adiknya.
7.       Ita (duduk) _______________ bonekanya sendiri tanpa sengaja.
8.       Kereta api itu (turun) _____________ penumpang di stasiun terdekat.
9.       Kami (turun) _________________ tangga dengan hati-hati.
10.   Anak itu  (derita) _________________ penyakit demam berdarah.
C.      Pilihlah kata yang tepat! Coret kata yang tidak perlu!
1.       Ihsan melarang/melarangi adiknya main di jalan.
2.       Amri senang mendegarkan/mendengari cerita di radio.
3.       Pedagang itu tidak akan menaik/menaikkan harga barangnya.
4.       Dia menyanyikan/menyanyi lagu itu dengan penuh penghayatan.
5.       Bayi itu menangisi/menagis dengan keras.
6.       Intan tidak mengerjakan/mengerjai tugasnya hari ini.
7.       Orang itu iseng mengerjakan/mengerjai adiknya.
8.       Ibu menutupkan/menutup semua pintu rumah.
9.       Ayah mendapatai/mendapat tasnya tertinggal di rumah.

10.   Adik mengeluari/mengeluarkan bukunya dari lemari.