Thursday, November 3, 2016

Teknik wawancara

Nama:                                                                 Kelas: ____
Tanggal:

Dalam kegiatan ini, anak-anak juga belajar tentang kalimat tanya dan merumuskan pertanyaan dalam bahasa Indonesia. 

Wawancara dengan baik, benar, dan efektif
Tujuan wawancara adalah untuk mengungkapkan pendapat tokoh atau narasumber tentang suatu hal. Wawancara menjadi efektif jika tujuan pewawancara jelas.
Unsur teks wawancara: pewawancara/wartawan, narasumber, dan pertanyaan.
Sebelum melakukan wawancara perhatikan hal berikut.
1. Hubungi orang yang akan diwawancara. Carilah informasi tentang narasumber.
2. Persiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik dengan memperhatikan 6 unsur berita, yaitu 5W + 1H. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun.
3. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik.
Pada saat wawancara kalian perlu memerhatikan hal-hal berikut:
1. Jelaskan dulu identitas kalian sebelum wawancara dimulai dan kemukakan tujuan wawancara.
2. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan persoalan yang menjadi topik kalian.
3. Sebutkan nama narasumber secara lengkap dan bawalah buku catatan, alat tulis, atau perekam saat melakukan wawancara.
4. Dengarkan pendapat dan informasi secara seksama, usahakan tidak menyela agar keterangan tidak terputus. Bertanyalah bila ada jawaban yang kurang jelas.
5. Kritis dan kreatif dalam bertanya. Kadang pertanyaan muncul berdasarkan jawaban responden, bukan hanya berdasarkan pertanyaan yang sudah direncanakan.
6. Hormati petunjuk narasumber seperti “off the record”, “no comment”, dan lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan narasumber.
7. Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua jawaban dicatat.
8. Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mengucapkan terima kasih.
9. Selain itu, kita harus mengetahui betul apa tujuan wawancara.


Pembuatan laporan hasil wawancara
Hal-hal yang harus diperhatikan agar tulisan hasil wawancara menarik bagi para pembaca adalah:
1. Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat cerita tersebut hidup. Seolah-olah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca.
2. Penyajian hasil wawancara sebenarnya tergantung pada pewawancara; bisa berupa narasi, dialog, deskripsi, dan sebagainya.
Bentuk pertanyaan:
Kata tanya: apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana, berapa
1.  Pertanyaan tertutup: Jawaban à ya/tidak, pasti
  • Siapa nama ibu/bapak? / Siapa nama lengkap ibu/bapak?
  • Di mana ibu/bapak lahir?
  • Di mana ibu tinggal?
  • Jauhkah rumah itu dari Mentari?
  • Berapa jumlah putra/putri ibu?
  • Apa hobi ibu?
2.  Pertanyaan tertutup diubah menjadi pertanyaan terbuka

Pertanyaan tertutup 
Pertanyaan terbuka
Siapa nama orang yang membuang sampah di apartemen/ kantor Bapak?
Siapa yang bertanggung jawab dalam mengelola sampah di apartemen/kantor Bapak?
Apa Bapak memilah sampah sebelum dibuang?
Hal apa saja yang telah dilakukan terhadap sampah di gedung ini?
Apa limbah/sampah tersebut mengganggu?
Apa dampak negatif limbah/sampah ini?
Apakah Bapak memiliki masalah dengan sampah di apartemen ini?
Dalam kaitan dengan sampah/limbah, masalah apa yang Bapak temui?
Apakah limbah di gedung ini paling banyak berbentuk limbah kertas?
Jenis limbah apa yang dihasilkan dari penghuni apartemen di sini?



Pembuatan laporan hasil wawancara
Hal-hal yang harus diperhatikan agar tulisan hasil wawancara menarik bagi para pembaca adalah:
1. Kata-kata yang diucapkan narasumber hendaknya ditulis apa adanya. Hal ini akan membuat cerita tersebut hidup. Seolah-olah narasumber langsung bercerita pada setiap pembaca.
2. Penyajian hasil wawancara sebenarnya tergantung pada pewancara, bisa berupa narasi, dialog, deskripsi, dan sebagainya.
Bentuk pertanyaan:
Kata tanya: apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana, berapa
3.  Pertanyaan tertutup: Jawaban à ya/tidak, pasti
  • Siapa nama ibu/bapak? / Siapa nama lengkap ibu/bapak?
  • Di mana ibu/bapak lahir?
  • Di mana ibu tinggal?
  • Jauhkah rumah itu dari Mentari?
  • Berapa jumah putra/putri ibu?

  • Apa hobi ibu?
4.  Pertanyaan tertutup         pertanyaan terbuka


Pertanyaan tertutup 
Pertanyaan terbuka
Apa ibu rajin waktu di sekolah dulu?
Bisakah ibu bercerita tentang (masa ibu masih SD)?
Sejak kapan ibu menyanyi?
Apa yang membuat (ibu suka menyanyi)?
Apa ibu merasa takut waktu pertama kali pentas?
Bagaimana perasaan ibu waktu (pertama kali pentas)?
Apa ibu suka menyanyi?
Apa yang membuat ibu suka menyanyi?
Kesulitan apa yang pernah ibu hadapi ketika menjadi seorang penyanyi?
Apa yang ibu lakukan ketika (menemukan kesulitan itu)?


No comments:

Post a Comment