Monday, August 31, 2015

PR 3. Anyer panarukan

Nama: ____________________                                                  Kelas: ____
Jalan Anyer - Panarukan
Pembangunan jalan Daendels dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) sejauh 1000 km pada tahun 1809 – 1810 bertujuan untuk mempercepat tibanya surat-surat yang dikirim di antara Anyer hingga Panarukan atau sebagai jalan pos. Jalan Raya Pos awalnya dibangun untuk pertahanan militer Belanda pada masa itu. Jalan Anyer-Panarukan ini juga digunakan Belanda untuk menunjang sistem tanam paksa yang saat itu sedang diterapkan kolonial Belanda. Dengan adanya jalan ini, hasil bumi lebih mudah dikirim ke pelabuhan seperti pelabuhan Cirebon untuk selanjutnya dibawa ke negeri kincir angin (Belanda).

          Jalan ini juga memperpendek waktu tempuh perjalanan darat dari Surabaya ke Batavia yang sebelumnya ditempuh 40 hari hingga bisa dipersingkat menjadi tujuh hari.
          Pada saat itu rakyat masih mau menghimpun kekuatan untuk melaksanakan perintah paksa Daendles, namun setelah terjangitnya penyakit malaria dan banyak yang tewas, maka rakyat menghentikan bantuannya. Walaupun demikian Daendels semakin keras menghadapi rakyat, ia tidak segan-segan memerintahkan tentaranya menembak mati rakyat yang lalai atau tidak mau bekerja dalam pembuatan jalan apapun alasannya. Banyak korban yang meninggal karena para pribumi banyak yang menolak untuk bekerja, melakukan perlawanan, sakit, dsb.
Dengan tangan besinya, jalan itu diselesaikan hanya dalam waktu setahun saja. Suatu prestasi yang luar biasa pada zamannya. Karena itulah nama Daendels dan Jalan Raya Pos dikenal dan mendunia hingga kini. Namun, semua itu harus dibayar dengan darah, air mata, bahkan nyawa rakyat Indonesia. Sedikitnya ada 24.000 korban meninggal hingga pembangunan jalan selesai. Jumlah tersebut belum termasuk jumlah korban yang tidak terdata.                                                          


Peristiwa Cadas Pangeran
Rakyat Sumedang, Jawa Barat pun menjadi korban kerja paksa (rodi) Belanda, banyak rakyat menjadi korban akibat sulitnya medan jalan yang dibuat, rakyat dipaksa untuk menembus bukit cadas dengan peralatan seadanya. Pembangunan jalan pun tidak selesai pada waktunya. Daendels meminta bupati agar rakyat dikerahkan habis-habisan untuk menyelesaikan, Pangeran Kusumadinata menolak karena tidak tega melihat rakyatnya menderita. Ia ingin menyelamatkan rakyatnya dari kesengsaraan.
Ketika Daendels memeriksa pembuatan jalan tersebut, Pangeran Kusumadinata menunggunya. Sewaktu Daendels menyodorkan tangan kanannya untuk mengajak bersalaman, Pangeran Kusumadinata menyambutnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang keris Nagasasra siap menghadapi segala kemungkinan, semula Daendels marah karena sikap bupati dianggap kurang ajar. Akan tetapi setelah mendengar penjelasan dari Pangeran Kusumadinata bahwa ia berani membantah perintahnya (simbolis ditunjukan dengan menyalami memakai tangan kiri) demi membela rakyatnya yang menjadi korban kerja paksa Daendels,  Daendels pun salut atas keberanian Pangeran Kusumadinata. Akhirnya Daendels merintahkan pasukan zeni Belanda untuk membantu menyelesaikan pembuatan jalan. Peristiwa ini  membuat daerah itu disebut “Cadas Pangeran”.

Jawab pertanyaan berikut!
1.    Tulis dua tujuan pembangunan jalan Anyer – Panarukan!
_________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________
2.    Apa akibat pemaksaan Daendels pada rakyat Indonesia?
_________________________________________________________________________________________________________________________________
3.    Mengapa Pangeran Kusumadinata menentang perintah Daendels?
_________________________________________________________________________________________________________________________________
4.    Apa tujuan Pangeran Kusumadinata menentang perintah Daendels?
_________________________________________________________________________________________________________________________________
5.    Apakah sikap Pangeran Kusumadinata bisa disebut sikap pahlawan? Mengapa?

_________________________________________________________________________________________________________________________________

No comments:

Post a Comment