Nama:________________ Kelas:
____
Tanggal:
______________
Pengaruh Letak Geografis dan Astronomis Indonesia
Terhadap Kehidupan Manusia Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan yang memunyai wilayah perairan dan daratan, terletak di antara dua samudera dan dua benua (letak geografis). Indonesia juga terletak di garis katulistiwa (letak astronomis). Letak geografis dan astronomis ini memengaruhi iklim Indonesia. Iklim memengaruhi keadaan flora dan fauna serta kehidupan manusia Indonesia. Namun dengan adanya berbagai kegiatan manusia iklim juga mengalami perubahan. Untuk itu manusia juga perlu menjaga dan menyesuaikan diri pada iklim dan perubahan iklim.
A. Pertanyaan
1. Di mana letak
negara Indonesia?
2. Berapa iklim yang
ada di Indonesia?
3. Bagaimana
hubungan letak geografis
dan letak astronomis pada flora, fauna, dan kehidupan manusia Indonesia?
6. Apa penyebab
perubahan iklim?
7. Apa yang dilakukan
ketika iklim berubah?
B. Pembahasan
1. Letak Astronomis
Letak astronomis suatu negara ialah letak
suatu negara didasarkan pada posisinya terhadap garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang adalah garis khayal pada globe yang melintang dari barat ke timur
(arah horizontal). Garis lintang ini dapat dipergunakan untuk menentukan
perbedaan iklim di muka bumi.
Berdasarkan letak astronomisnya, Negara
Indonesia terletak antara 60 LU
– 110 LS dan 940 BT – 1410 BT. Wilayah Indonesia paling utara
adalah Pulau We, yang terletak pada 60 LU dan paling selatan adalah Pulau
Roti di Nusa Tenggara Timur yang terletak pada 110LS. Wilayah
Indonesia paling barat adalah Pulau Sumatera yang terletak pada 940 BT dan paling timur adalah Kota Merauke
yang terletak pada 1410 BT.
2. Letak Geografis
Secara geografis, wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera,
yaitu benua Asia dengan Benua Australia serta Samudera Hindia dengan Samudera
Pasifik.
C.
Pengaruh letak geografis wilayah Indonesia antara lain:
a. Kepulauan Indonesia sangat
dipengaruhi oleh laut, hal ini berarti:
Udaranya selalu lembab karena banyak mengandung uap air dan
hujan. Keadaan tersebut menyebabkan kepulauan Indonesia memunyai hutan-hutan
yang lebat. Keadaan tersebut juga menguntungkan usaha perkebunan dan cocok
untuk berbagai jenis pertanian.
b. Kepulauan Indonesia berada
pada posisi silang, sehingga:
Wilayah Indonesia merupakan pertemuan kebudayaan dari berbagai
bangsa seperti kebudayaam Islam, Hindu, Budha, Katolik, dan lain-lain.
Indonesia berada di persimpangan jalur lalu lintas dunia yang
sangat ramai, baik jalur pelayaran maupun penerbangan.
D. Pengaruh letak astronomis dan geografis terhadap iklim
Indonesia
Iklim di Indonesia
Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.
Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.
1. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin
musiman yang berubah-ubah setiap periode tertentu. Biasanya satu periode
perubahan angin muson adalah 6 bulan. Pada
waktu benua Asia mengalami musim dingin, yaitu pada bulan Oktober sampai Maret,
di Indonesia bertiup angin musim barat laut. Angin musim barat laut membawa uap
air yang banyak dari samudera Hindia. Uap air ini akan mengembun dan jatuh
sebagai hujan di Indonesia, sehingga di Indonesia berlangsung musim hujan.
Pada waktu benua Australia mengalami musim
dingin sekitar bulan April-September, di Indonesia bertiup angin musim tenggara
yang berasal dari benua Australia. Angin tersebut hanya melalui lautan yang
sempit, sehingga tidak banyak membawa uap air. Akibatnya, di Indonesia
berlangsung musim kering atau musim kemarau.
2.
Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)
Wilayah
yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis
yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim
hujan.
3. Iklim Laut
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi.
E.
Jenis serta persebaran flora dan fauna di Indonesia
a. Flora
Flora sering diartikan sebagai dunia tumbuh-tumbuhan. Flora
merupakan semua tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah. Adapun fauna
sering diartikan sebagai dunia hewan.
Suhu udara memengaruhi curah hujan. Suhu akan berpengaruh
terhadap jenis tumbuhan yang mampu hidup di suatu daerah. Daerah yang curah
hujan tinggi biasanya memiliki jenis tanaman yang lebat.
Beberapa contoh jenis flora di Indonesia
1) Hutan hujan tropis. Hutan ini
merupakan hutan rimba yang memiliki hutan lebat. 2) Hutan musim. Jenis hutan ini sering
disebut dengan hutan homogen, karena tumbuhannya hanya terdiri dari satu jenis.
Hutan ini bercirikan gugurnya daun-daun pohon di hutan pada musim kemarau.
Seperti: hutan jati, cemara dan pinus.
3) Hutan bakau. Pohon-pohon hutan ini
memiliki akar yang menjulang di atas permukaan air laut pada waktu air laut
surut dan terendam pada waktu air laut pasang.
b. Fauna
Negara
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan fauna. Kekayaan fauna ini
dipengaruhi oleh letak geologis negara Indonesia. Fauna di Indonesia dibagi
menjadi tiga kelompok sebagai berikut:
1. Fauna Asiatis, menempati wilayah Indonesia
bagian barat. Wilayah ini meliputi pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Makasar
dan Selat Lombok. Jenis fauna Asiatis antara lain: harimau, gajah, badak, kera,
beruang dan tapir.
2.
Fauna
Australiatis, menempati wilayah Indonesia bagiam timur. Wilayah ini meliputi
pulau Irian, Kepualauan Aru. Jenis fauna Australitis antaralain burung
cindrawasih, kasuari, dan kanguru.
3. Fauna peralihan, hewan yang berada di daerah
ini merupakan peralihan dari fauna Australistis dan Asiatis. Wilayahnya meliputi pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Jenis fauna peralihan antara lain burung
kakaktua, burung maleo, kus-kus, babi, rusa, anoa, dan komodo.
2. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna
Salah
satu cara pelestarian
flora dan fauna di Indonesia dilakukan dengan cara membuat cagar alam di
daerah-daerah tertentu. Cagar alam adalah kawasan hutan yang dilindungi untuk
mempertahankan atau melestarikan jenis flora dan fauna tertentu agar dapat
berkembang biak secara alami.
F.
Pengaruh letak geografis dan astronomis terhadap kegiatan ekonomi
Adanya
dua musim dan letak geografis Indonesia memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia:
1. Pertanian. Dengan adanya dua musim di Indonesia, rata-rata masyarakat
Indonesia bermata pencaharian sebagai petani yang menanam padi atau berladang.
2. Perkebunan.
Curah hujan yang tinggi membuat Indonesia membuat tanaman tumbuh subur dan
manusia mengelola berbagai kebun seperti kapas, kelapa sawit, dan karet.
3. Peternakan.
Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan peternakan karena tanaman tumbuh
subur. Sedangkan manfaat dari peternakan yaitu dapat dimanfaatkan tenaganya, daging, kulit, susu, dan
kotorannya untuk pupuk pertanian.
4. Perikanan. Negara kita kaya akan
potensi perikanan. Potensi perikanan laut Indonesia sangat besar, karena hampir
60% wilayah Indonesia merupakan perairan laut.
6. Pariwisata. Keindahan alam dan kekayaan
laut membuat Indonesia sangat menarik bagi pengembangan wisata. Mata pencaharian di sektor pariwisata beragam
jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai pemandu, penyedia
penginapan (akomodasi), hingga agen perjalanan.
G. Hal-hal yang memengaruhi perubahan iklim
Beberapa tanda terjadinya perubahan iklim di antaranya
adalah tidak menentunya pergantian musim dari penghujan ke kemarau, pola
terbang burung, suhu dunia yang semakin memanas, dan sebagainya. Para ahli
menyatakan bahwa penyebab utama terjadinya perubahan iklim adalah terjadinya
pemanasan global akibat gas rumah kaca (GRK), dan berkurangnya jumlah
pohon/hutan,
H. Pengaruh perubahan iklim pada alam dan manusia
1. Kesehatan
Perubahan iklim dapat mengakibatkan munculnya berbagai
gangguan kesehatan. Serangan panas, kematian akibat tersambar petir, busung
lapar akibat gagal panen yang disebabkan perubahan pola hujan. Ketika perubahan
iklim datang, maka kesehatan manusia terpengaruh.
2.
Kondisi sosial
Salah
satu contoh akibat perubahan iklim adalah banjir. Banjir yang menenggelamkan
tempat tinggal manusia membuat manusia mengungsi. Dalam kondisi darurat seperti
itu, akan timbul kepanikan. Selain itu, pada kondisi darurat manusia tidak lagi
memikirkan orang lain. Yang menjadi prioritas utamanya adalah bagaimana caranya
agar dirinya, keluarganya, dan hartanya dapat diselamatkan. Sebaliknya bencana
alam juga bisa memunculkan kesetiakawanan seperti usaha membantu korban
bencana.
3.
Perubahan Iklim dan Dampak
Lingkungannya
Perubahan Iklim terjadi karena perubahan keseimbangan
lingkungan. Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akibat
aktifitas pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia menyebabkan terbentuknya
semacam selimut tak tampak mata yang mengurung gelombang panas sinar matahari
yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Efeknya adalah permukaan bumi semakin
memanas dan pada akhirnya memicu perubahan iklim.